Rabu, 23 Maret 2011

Anatomi Tumbuhan

Pada awal perkembangan tumbuhan, seluruh sel memiliki kemampuan membelah, pada tahap selanjutnya pembelahan sel terjadi pada bagian- bagian tertentu. Jaringan yg memiliki kemampuan membelah (bersifat embrionik) disebut jaringan meristem.

Berdasarkan letaknya pada tumbuhan,jaringan meristem dibagi menjadi: meristem apeks, meristem lateral, dan meristem interkalar. Meristem apeks adalah meristem yang berada diujung batang dan diujung akar. Meristem lateral adalah meristem yg menyebabkan organ bertambah lebar ke arah lateral. Sedangkan meristem interkalar adalah meristem yang berada diantara jaringan yang sudah berdiferensiasi, misalnya pada ruas- ruas tumbuhan Graminae.

Berdasarkan asalnya, meristem terbagi menjadi meristem primer dan meristem primer.

meristem primer, adalah meristem yang berkembang langsung dari sel embrionik.

meristem primer, adalah meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi.

Pada meristem apeks primer dapat dibedakan antara promeristem dan daerah meristematis dibawahnya dimana sel telah mengalami diferensiasi sampai taraf tertentu. Promeristem terdiri dari pemula-pemula apeks bersama dengan sel derivatnya yang masih berdekatan dengan pemula.

Daerah meristematik di bawahnya yang telah sebagian terdiferensiasi terdiri dari :

protoderm yang menghasilkan epidermis

prokambium yang membentuk jaringan pembuluh primer

meristem dasar yang membentuk jaringan dasar seperti parenkim.

Jaringan meristem, memiliki ciri-ciri dinding sel tipis, bentuk sel isodiametris dibanding sel dewasa, jumlah protoplasma sangat banyak. Biasanya protoplas sel meristem tidak memiliki cadangan makanan dan kristal, sedangkan plastida masih pada tahap pro plastida. Pada Anggiospermae sel meristem memiliki vakuola kecil yang tersebar diseluruh protoplas.

MERISTEM APIKAL

Meristem apeks pucuk : Apeks pucuk adalah bagian yang tepat di atas primordium daun yang paling muda yang bersifat meristematis. Bentuk apeks pucuk dari arah memanjang, pada umumnya sedikit cembung dan dapat berubah-ubah Berbagai bentuk meristem apeks pucuk pada berbagai kelompok tumbuhan adalah sebagai berikut :

Pteridophyta :

- terdiri dari 1 sel disebut sel apical

- terdiri dari lebih dari 1 sel disebut initial apikal

Gymnospermae

a. Type Cycas : terdapat meristem permukaan dengan bidang pembelahan antiklinal dan periklinal

b. Type Ginkgo : terdapat sel induk sentral, meristem tepi (perifer) dan meristem rusuk ( meristem tengah)

Anggiospermae

Teori Histogen oleh Hanstain (1868), menyatakan bahwa terdapat tiga daerah di apeks pucuk (Gambar 1), yaitu :

1. Dermatogen (I) menjadi epidermis

2. Pleurom (III) akan menjadi silinder pusat

3. Periblem (II) akan menjadi korteks

Teori yang dianut hingga sekarang adala Teori Tunica Corpus oleh Schmidt (1924), yang menyatakan bahwa terdapat 2 daerah pada meristem apeks pucuk yaitu :

1. Tunika pada lapisan terluar yang membelah antiklinal akan berdiferensiasi menjadi epidermis

2. Corpus dibawah tunica, membelah ke segala arah dan membentuk semua jaringan selain epidermis

Meristem apeks akar

a. Pteridophyta

- terdiri dari satu atau lebih sel ( 3-5 sel)

- berupa kumpulan sel

Anggiospermae dan Gymnospermae

seperti teori Hanstein pada apeks pucuk, meristem apeks akar terdiri dari: Protoderm, meristem korteks, dan meristem silinder pembuluh
MERISTEM LATERAL

Meristem ini termasuk kambium pembuluh dan kambium gabus yang menyebabkan pertumbuhan menebal dan melebar jauh dari apeks, umum ditemukan pada Dicotyledoneae dan Gymnospermae. Pertumbuhan yang dihasilkannya disebut pertumbuhan sekunder.

1. Kambium pembuluh

Ialah meristem sekunder yang berfungsi membentuk ikatan pembuluh (xylem dan floem) sekunder. Bentuk selnya seperti pipa atau berkas-berkas memanjang sejajar permukaaan batang atau akar. Meristem ini adalah meristem lateral karena terdapat di daerah lateral akar dan batang. Ciri-ciri sel nya agak berbeda dengan cirri sel meristem apeks. Dari segi morfologi dapat dibedakan menjadi 2 tipe sel kambium, yaitu :

a. Sel fusiform : bentuk memanjang dengan ujung meruncing, letak memanjang sejajar dengan sumbu, fungsinya membentuk jaringan pembuluh sekunder
b. Sel jari-jari empulur : bentuk sel membulat kecil, tersusun kearah radial membentuk jari-jari empulur

Berdasarkan susunan sel fusiform, dapat dibedakan :

a. Kambium bertingkat
Sel initial tersusun berjajar letak ujung sel sama tinggi
b. Kambium tidak bertingkat
Sel initial saling tumpang tindih tidak membentuk deretan
2. Kambium gabus

Kambium gabus atau felogen adalah meristem yang menghasilkan periderm. Periderm adalah jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan akar yang menebal karena pertumbuhan sekunder. Periderm mencakup felogen (cambium gabus) yaitu meristem yang menghasilkan periderm, felem ( gabus) yaitu jaringan pelindung yang dibentuk kea rah luar oleh felogen dan feloderm yaitu jaringan parenkim hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam(Gambar 5).

Sel felogen terdiri dari satu macam sel saja. Pada penampang melintang felogen terlihat seperti sel empat persegi panjang yang memipih pada arah radial. Pada arah memanjang sel felogen berbentuk empat persegi panjang atau bersegi banyak dan kadang-kadang agak tidak teratur.. Sel felogen biasanya tersusun rapat tanpa ruang antar sel . Sel dewasa tidak hidup dan dapat beroso zat padat ataiu cairan. Sel gabus ditandai oleh adanya zat gabus (suberin) dalam dinding sel nya.

MERISTEM INTERKALAR

Meristem interkalar adalah bagian meristem apeks yang sewaktu tumbuhan tumbuh terpisah dari apeks oleh daerah-daerah yang lebih dewasa. Pada batang yang memiliki meristem interkalar, daerah buku akan menjadi dewasa lebih awal dan meristem interkalar terdapat dalam ruas. Contoh paling dikenal untuk menunjukkan meristem interkalar adalah yang terdapat pada batang rumput-rumputan (Gambar 6.). Pada rumput, pemanjangan ruas dihasilkan oleh meristem interkalar yang membentuk deretan sel sejajar sumbu. Mula-mula kegiatan meristem interkalar terjadi di seluruh ruas namun setelah perkembangan ruang-ruang dalam batang yang biasa ditemukan pada Poaceae, kegiatan itu terbatas pada aerah tepi dari dasar ruas yaitu terbatas pada daerah tepi dari dasar ruas yaitu di dekat dan di atas buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar